KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayat dan,
karunia-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS”.
Makalah
ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ILMU KESEHATAN MASYARAKAT di
Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
Selama
penyusunan makalah ini, tim penulis tidak terlepas dari peran dan dukungan dari
berbagai pihak.
Padang,
25 Maret 2016
Tim
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 2
BAB I: PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.............................................................................................................. 3
B.
Rumusan
Masalah.......................................................................................................... 3
C.
Tujuan........................................................................................................................... 3
BAB II: PEMBAHASAN
A.
Perencanaan
Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas......................................... 4
B.
Pengorganisasian
Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas................................... 6
C.
Pelaksanaan
Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas.......................................... 6
D.
Monitoring
dan Evaluasi Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas....................... 7
E.
Pencatatan
dan Pelaporan Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas..................... 8
BAB III: PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................................... 10
B.
Saran.............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga
individu, yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena
itu, bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis, tetapi sebagai unsure
social yang memiliki budaya tertentu serta dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan
lingkungan di sekelilingnya.
Pengelolaan kebidanan komunitas
mencakup kegitan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi, pencatatan dan pelaporan. Kebidanan komunitas dapat diartikan sebagai
upaya yang dilakukan oleh bidan disuatu komunitas. Kegiatan kebidanan komunitas
akan terlaksana dengan baik dan memberi hasil sesuai dengan yang diharapkan
jika didasarkan pada suatu rencana. Rencana adalah pola pikir yang sistematis
untuk mewujudkan tujuan dengan mengorganisasikan dan mendayagunakan sumber yang
tersedia.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
Perencanaan Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas ?
2.
Bagaimana
Pengorganisasian Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas ?
3.
Bagaimana
Pelaksanaan Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas ?
4.
Bagaimana
Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas ?
5.
Bagaimana
Pencatatan dan Pelaporan Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
memahami dan mengetahui tentang Perencanaan Pengelolaan Pelayanan Kebidanan
Komunitas.
2.
Untuk
memahami dan mengetahui tentang Pengorganisasian Pengelolaan Pelayanan
Kebidanan Komunitas.
3.
Untuk
memahami dan mengetahui tentang Pelaksanaan Pengelolaan Pelayanan Kebidanan
Komunitas.
4.
Untuk
memahami dan mengetahui tentang Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Pelayanan
Kebidanan Komunitas.
5.
Untuk
memahami dan mengetahui tentang Pencatatan dan Pelaporan Pengelolaan Pelayanan
Kebidanan Komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERENCANAAN
Rencana adalah pola pikir yang
sistematis untuk mewujudkan tujuan dengan mengorganisasikan dan mendayagunakan
sumber yang tersedia. Perencanaan adalah proses yang menggambarkan keinginan
untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan dengan mengorganisasikan dan
mendayagunakan sumber daya yang tersedia. Perencanaan dilakukan berdasarkan
pada kurun waktu pelaksanaan, wilayah dan program. Perencanaan sendiri memiliki
berbagai jenis, antara lain :
1. Dilihat dari jangka waktu
berlakunya rencana
a)
Rencana jangka panjang (long term planning), berlaku antara 10-25 tahun
b)
Rencana jangka menengah (medium range palnning), berlaku 5-7 tahun
c)
Rencana jangka pende (short range planning), berlaku hanya untuk 1 tahun.
2. Dilihat dari tingkatannya
a)
Rencana induk (master plan), lebih menitikberatkan uraian kebijakan organisasi.
b)
Rencana operasional (operational planning), lebih menitikberatkan pda pedoman
atau petunjuk dalam melaksanakan program.
c)
Rencana harian (day to day planning) ialah rencana harian yang bersifat rutin.
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya
a)
Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang kebijakan
tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama.
b)
Rencana taktis (tactical planning), berisikan uraian yang bersifat jangka
pendek, kegiatan-kegiatannya mudah menyesuaikan, asalkan tidak merubah tujuan.
c)
Rencana menyeluruh (comprehensive planning), mengandung uraian secara
menyeluruh dan lengkap
d)
Rencana terintegrasi (integrated planning), mengandung uraian yang menyeluruh
bersifat terpadu.
Proses penyusunan rencana terdiri
atas langkah-langkah menentukan tujuan, strategi, kegiatan, sumber daya,
pelaksanaan, dan evaluasi. Secara terperinci, langkah-langkah perencanaan
kesehatan adalah sebagai berikut
1.
Identifikasi masalah
2.
Menetapkan prioritas masalah
Meliputi besarnya masalah, luasnya maslah,
dampak masalah, besarnya akibat masalah, dan tingkat kemudahan mengatasinya.
3.
Menetapkan tujuan
Meliputi tujuan umum dan tujuan khusus
4.
Menetapkan rencana kegiatan
Meliputi kegiatan pada tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian.
5.
Menetapkan sasaran
Meliputi sasaran langsung dan tidak
langsung
6.
Waktu dan tempat
7.
Organisasi dan staf
Meliputi sumber daya yang perlu juga
ditentukan adalah tenaga, sarana dan fasilitas, dana, manajemen, serta
informasi.
8.
Rencana anggaran
9.
Rencana Evaluasi
Manfaat perencanaan ini antara lain
sebagai metode untuk mencapai tujuan, sebagai petunjuk pelaksanaan, dan
menjamin penggunaan sumber daya secara efektif.
B. PENGORGANISASIAN
Yang dimaksud pengorganisasian
adalah mengatur personel atau staf yang ada di dalam institusi tersebut agar
semua kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana dapat berjalan dengan baik,
yang akhirnya semua tujuan dapat dicapai. Pengorganisasian mencakup beberapa
unsur pokok, antara lain :
1.
Hal yang diorganisasikan ada 2 macam, yaitu :
a)
Pengorganisasian kegiatan
b)
Pengorganisasian tenaga pelaksana
2.
Proses pengorganisasian ialah langkah-langkah yang harus dilakukan sehingga
kegiatan dan tenaga pelaksana dapat berjalan sebaik-baiknya.
3.
Hasil pengorganisasian, ialah terbentuknya struktur organisasi yang merupakan
perpaduan kegiatan dan tenaga pelaksana.
Yang termasuk pengorganisasian
adalah Puskesmas, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) tempat kebidanan
komunitas dilaksanakan di seksi 7 dan 8 (pembinaan kesejahteraan keluarga dan
kesehatan, kependudukan dan KB) dengan bidan menjadi anggotanya.
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) merupakan kegiatan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan
wanita sebagai motor penggeraknya. Kelompok dasawisma (kelompok ibu berasal
dari sepuluh rumah yang bertetangga) yang dibentuk melalui kegiatan PKK.
C. PELAKSANAAN
Pelaksanaan atau actuating
merupakan setelah perencanaan dan pengorganisasian maka perlu mewujudkan
perencanaan tersebut dengan menggunakan organisasi yang terbentuk berarti ini
merupakan rencana tersebut dilaksanakan (implementating) atau diaktuasikan
(actuating).
Kata lain dari direction
(bimbingan) sebagai gerak pelaksanaan. Pelaksanaan atau actuating berfungsi
penciptaan kerja sama antara anggota kelompok serta pada pengarahan semangat
kerja, tekad dan kemampuan keseluruhan anggota untuk tercapainya tujuan
bersama. Pelaksanaan atau actuating merupakan usaha untuk menjadikan
keseluruhan anggta untuk ikut bertekad dan berupaya dalam rangka mewujudkan
tujuan kelompok.
Untuk melaksanakan prgram
kesehatan, seorang pemimpin harus mampu mengarahkan, mengawasi dan mensupervisi
bawahannya. Untuk itu perlu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan,
yaitu motivasi, komunikasi, kepemimpinan, pengarahan,pengawasan, supervisi.
Program dilakukan berdasarkan
rencana yang telah ditetapkan dengan menjabarkan program atau kegiatan lebih
rinci mencakup waktu, tempat pelaksanaan kegiatan, pengawasan, pengendalian,
supervisi, bimbingan, dan konsultasi yang dilaksanakan di dalam pelaksanaan.
D. PENGAWASAN (MONITORING) DAN
EVALUASI
Pengawasan adalah suatu proses
untuk mengukur penampilan kegiatan atau pelaksanaan kegiatan suatu program yang
selanjutnya memberikan pengarahan-pengarahan sehingga tujuan yang ditetapkan
dapat tercapai. Agar pengawasan dapat berjalan dengan lancer, sedikitnya ada 3
hal yang harus dipehatikan, yaitu :
1.
Objek pengawasan, yaitu hal-hal yang harus diawasi dalam pelaksanaan suatu
rencana. Secara garis besar meliputi kuanitas dan kualitas program, biaya
program, pelaksanaan program, dan hal-hal khusus lainnya yang ditetapkan oleh
pimpinan.
2.
Metode pengawasan, dapat dilakukan dengan cara kunjungan langsung atau
observasi, analisis terhadap laporan yang masuk, pengumpulan data, dan melalui
tugas dan tanggung jawab para petugas.
3.
Proses pengawasan, yang meliputi penyusunan rencana pengawasan, pelaksanaan
pengawasan, interpretasi dan analisa hasil pengawasan, serta menarik kesimpulan
dan tindak lanjut.
Evaluasi adalah prosedur
penilaian/pelaksanaan hasil kerja/dampak secara sistematik, dengan
membandingkannya dengan standard dan mengikuti criteria/metode/tujuan guna
menilai sekaligus mengambil keputusan. Tujuan dari evaluasi adalah :
1.
Sebagai alat untuk emmperbaiki pelaksanaan program dan perencanaan program.
2.
Sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang berjalan.
3.
Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya.
4.
Sebagai alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih baik dari semula.
Evaluasi suatu program kesehatan
dilakukan terhadap tiga hal yaitu evaluasi proses untuk menilai pelaksanaan
program, evaluasi hasil program untuk menilai sejauh mana program tersebut
berhasil, dan evaluasi dampak program untuk menilai sejauh mana program itu
berdampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.
E. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan adalah kegiatan/proses
pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk tulisan di atas kertas, disket,
dan lain-lain dengan ilustrasi tulisan, grafik, gambar/suara. Manfaat
pencatatan adalah ;
1.
Memberi informasi
2.
Bukti dari suatu kegiatan
3.
Bahan proses belajar
4.
Bahan penelitian
5.
Pertanggungjawaban
6.
Bahan pembuatan laporanPerencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
7.
Bukti hokum
8.
Alat komunikasi (penyampaian pesan)
9.
Alat untuk mengingatkan kegiatan peristiwa khusus.
Pelaporan adalah catatan yang
memberi informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya disampaikan ke pihak
yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tersebut. Setiap mengakhiri
kegiatan harus ada pembuatan pelaporan. Proses laporan dilakukan secara
tertulis.
Manfaat pelaporan, meliputi
pertanggung jawaban autentik pelaksanaan kegiatan, member info terdokumentasi,
bahan bukti kegiatan (bukti hukum), bahan pelayanan, penyusunan rencana dan
evaluasi, dan bahan untuk penelitian. Laporan yang lengkap terdiri atas unsur :
1.
Pendahuluan (latar belakang, tujuan, manfaat)
2.
Isi laporan
3.
Perencanaan kegiatan
4.
Pelaksanaan kegiatan
5.
Hasil kegiatan secara nyata
6.
Masalah dan hambatan
7.
Saran untuk tindak lanjut
8.
Jika diperlukan, dilengkapi rekomendasi
Jenis laporan dibagi menjadi dua
yaitu laporan insidensial dan laporan berkala. Laporan insidensial adalah
laporan kejadian luar biasa atau darurat yang memrlukan peayanan da bantuan
cepat. Sedangkan laporan berkala misalnya harian, mingguan, bulanan, triwulanan,
kwartalan, dan tahunan. (Purwandari, 2010)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bidan adalah seorang perempuan yang
telah lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi
diwilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi
untuk di register, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk
menjalankan praktik kebidanan.
Dalam pengelolaan pelayanan
kebidanan komunitas mencakup beberapa hal yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan pencatatan dan pelaporan.
Keputusan perencanaan adalah
menentukan masalah-masalah yang ada dan yang mana yang perlu mendapat prioritas
perhatian. Sebuah masalah mungkin dapat berupa kesenjangan antara apa yang ada
dan apa yang seharusnya. Bidan sebagai perencana juga bisa memutuskan siapa
yang berisiko untuk mengalami masalah tersebut.
Tujuan pengorganisasian adalah untuk
menjamin bahwa penerapan atau pelaksanaan akan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Pelaksanaan pelayanan kebidanan di
komunitas adalah merupakan bentuk pelaksanaan operasional pelayanan sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Program monitoring dan evaluasi
berkala atau rutin yang sudah dilaksanakan oleh puskesmas sebagai Pembina
wilayah setempat pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan ibu dan anak adalah dalam bentuk PWS-KIA (pemantauan wilayah setempat
kesehatan ibu dan anak).
Pendokumentasian asuhan kebidanan
pada individu sesuai sasaran pelayanan kebidanan di tingkat komunitas secara
umum menggunakan pendekatan SOAP(subjektif, objektif, asesmen, planning)
terdiri dari empat langkah yang disarikan dari proses pemikiran manajemen
kebidanan yang dipakai untuk mendokumentasikan asuhan klien dalam rekam medis
klies sebagai catatan kemajuan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan teman-teman Mahasiswa
bisa memahami makalah ini dan dapat menambah pengetahuan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Heni Puji Wahyuningsih, Ircham Mc, Anis Indriyani, Mina
Yumei Santi.2009.Dasar-dasar Ilmu
Kesehatan Masyarakat Dalam Kebidanan.Fitramaya, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar